Minggu, 21 Februari 2021

PEMBELAJARAN ABAD 21

RESUME PEMBELAJARAN ABAD 21

 

NAMA                                    : SUWITO, S.Ag., M.Pd.

KELAS                                   : C

BAHAN                                  : MODUL PEMBELAJARAN ABAD 21

DOSEN PEMBIMBING         : YURIANI, M.Pd.

Guru dan Kesadaran Global

Pada abad 21, salah satu fenomena yang dialami oleh semua Negara adalah globalisasi. Menurut Shen dalam Subekti (2013:141), globalisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses sejarah bercorak deteritorialisasi atau lintas-batas, dimana keinginan manusia secara universal dan ontologis saling terhubung menjadi kesatuan di planet ini. Lebih lanjut, Suberkti (2013:141) mengatakan bahwa globalisasi sudah lama terjadi. Ada beberapa faktor yang mendukung percepatan globalisasi yaitu berhentinya perang dingin, dan penemuan internet sebagai jejaring sosial yang memungkinkan semua warga dunia terkoneksi.

Kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang guru dalam mendukung pembelajaran abad 21 adalah:

a.       Kemampuan menyelesaikan masalah

b.       Kemampuan berkomunikasi dan kolaborasi

c.       Kemampuan berkreativitas dan berinovasi

d.       Kemampuan berliterasi media informasi, komunikasi, dan teknologi

Di era globalisai abad 21 kehidupan berjalan sangat cepat. Komunikasi dengan wilayah lain hingga tingkat benua di seluruh dunia bisa dilakukan tanpa batasan. Pada era global Berita mengenai sebuah persitiwa tersiar lebih cepat melalui media seperti televise, youtube dan media lain berbasis internet. perkembangan globalisasi perlu disikapi secara positif sesuai koridor ajaran Buddha Dhamma, mengacu pada ajaran panna, sila, samadhi serta ajaran mengenai hukum sebab akibat. Selalu belajar untuk mengetahui hal-hal baru kaitanya dengan perkembangan global bagi guru Pendidikan Agama Buddha sangatlah penting. Kemampuan guru untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan alur berbipikir ajaran hukum empat kebenaran mulia dimulai dengan mengidentifikasi hingga jalan penyelesaian menuju akhir masalah. Kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi yang baik sangat dibutuhkan saat berinteraksi dengan peserta didik masa kini.

Guru di era global dituntut untuk kreatif dan inovatif, ini berguna supaya siswa tidak jenuh dengan pembelajaran agama Buddha yang tentu banyak keterbatasan. Pada jaman serba digital kemampuan litersi media informasi, komunikasi dan teknologi wajib dimiliki oleh guru pendidikan agama Buddha. Kemampuan menggunakan informasi untuk pembelajaran penting untuk dimiliki.

 

Prinsip-prinsip pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik

Pembelajaran holistic , yaitu pendidikan yang membangun manusia secara keseluruhan dan utuh dengan mengembangkan semua potensi manusia yang mencangkup potensi sosial, emosi, intelektual, moral atau karakter, kreatifitas, dan spiritual.  Pembelajaran ini memungkinkan untuk menggali potensi siswa dengan keunikannya masing-masing menggunakan lingkungan pembelajaran yang bervariasi. Setiap siswa memiliki potensi berbeda-beda, sehingga dengan pembelajaran holistic bisa ditemukan keseimbangan antara kemampuan intelektual, emosional, fisik, social, estetika, dan spiritual.

Pembelajaran kontekstual yaitu konsep belajar yang mengaitkan materi yang dipelajari siswa dengan kenyataan sehari-hari dan mendorong siswa mepraktikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Komponen utama pembelajaran ini adalah kontruktivisme (contructivism), menyelidiki (inquiry), pemodelan (modeling), dan penilaian autentik (authentic assessment).

Pembelajaran futuristik yaitu pembelajaran yang berbasis pengetahuan untuk menjadi lebih maju. Untuk melakukan pembelajaran ini bisa dengan memanfaatkan gadget, android, internet dll. Pemanfaatan media tersebut penting karena siswa saat ini cenderung tidak suka dikontrol, menyukai banyak pilihan, senang membentuk kelompok dan terkadang terbuka dalam berbagai hal. Bisa juga dengan menerapkan model pembelajaran blended learning.

 

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran abad 21

Pada abad 21 semua kegiatan sudah dilakukan menggunakan komputerisasi. Semua kegiatan melalui video, audio dilakukan dengan internet. Youtube, WA, google, Facebook, Surel dan banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk diintergrasikan sebagai media pembelajaran agama Buddha. Layanan informasi berbasis internet memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran melalui web online, pembelajaran jarak jauh dan e-learning. Teknologi informasi dan komputer dapat digunakan untuk melakukan pembelajaran interaktif dengan berbagai aplikasi seperti powerpoint, Macromedia. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi juga bisa digunakan untuk melakukan evaluasi secara daring.

Kehadiran Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai media dapat meningkatkan interaksi dengan siswa, membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, pengelolaan kelas lebih efektif dan efisien, kualiatas pembelajaran meningkat, pembelajaran bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Dengan ini siswa akan selalu bersemangat dalam belajar.

Pada abad 21 generasi yang ada sudah pandai memanfaatkan teknologi sehingga guru dituntut untuk kreatif dalam menentukan strategi pembelajaran. Untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat pada abad 21 dapat menerapkan beberapa model  Project Based Learning, Project Oriented Learning, Cooperative Learning, Discovery, Problem-Based Learning, Diskusi, Demonstrasi. Salah satu model pembelajaran yang relevan dengan abad 21 adalah pembelajaran kontektual yang terdiri dari beberapa komponen meliputi constructivism, questioning, inquiry, learning community, modelling, reflection, authentic assessment. Guru dituntut untuk bisa beradaptasi dengan berbagai macam model pembeljaran. Sehingga bisa melakukan pengajaran model lama dengan cara baru. Penekanan utama dalam strategi pembejaran abad 21 adalah pada praktik dan belajar menemukan.

Prinsip-prinsip penilaian efektif pada pembelajaran abad 21, Smaldino (2015:29-35) mengemukakan penilaian pada pembelajaran abad 21 sebagai berikut: 1). Penilaian autentik, yaitu meminta siswa untuk menggunakan proses yang sesuai dengan isi materi dan keterampilan yang sedang dipelajari dan digunakan siswa pada dunia nyata; 2). Penilaian portopolio digunakan untuk menilai produk yang berwujud seperti presentasi dalam hal analisis, sintaksis, dan evaluasi; 3). Penilaian tradisional, meliputi soal pilihan ganda, mengisi bagian yang kosong, isian singkat, benar salah. 

1 komentar:


  1. main poker dengan banyak penghasilan
    ayo segera hubungi kami
    WA : +855969190856

    BalasHapus