PERTAPA
SIDDHARTA BERTAPA DENGAN LIMA PERTAPA
Berikut ini adalah praktik penyiksaan diri (dukkaracariya) yang
dilakukan pertapa Siddharta yang dianggapNya dapat membantu mencapai kebuddhaan:
ü Berhenti mengumpulkan dana makanan dan hidup hanya dari buah-buahan yang
jatuh dari pohon di hutan Uruvela.
ü Bertahan hidup hanya dengan buah yang jatuh dari pohon tempat dimana
beliau tinggal.
ü Menjemur dibawah terik matahari pada siang hari dan pada waktu tengah
malam berendam disungai dalam waktu yang lama.
ü Menggemeretakkan gigi dan mendecakkan lidah untuk menekan
kesadaran-kesadaran yang tidak baik dengan kesadaran yang baik
ü Mengembangkan appanaka-jhana, yaitu usaha terus menerus menahan napas
yang masuk dan keluar melalui mulut atau hidung sehingga udara tidak dapat
masuk atau keluar
PESAN
CERITA
Ø Perjuangan Pertapa Siddharta meraih cita-cita untuk menjadi Buddha
dilakukan dengan luar biasa.
Ø Kesungguhannya ditunjukkan dengan pertapaanNya yang sangat keras.
Dimulai dari mengurangi makan, hingga tidak makan sama sekali. Menjemur diri
disiang hari dan juga berendam di malam hari.
Ø Mengatur nafas, menahan nafas,, hingga tidak bernafas dalam batas waktu
yang lama, hingga menimbulkan sakit yang luar biasa.
Ø Ini mengandung makna bahwa perjuangan mencapai cita-cita, tanpa didasari
pengetahuan yang benar hanya sia-sia belaka.
Ø Perjuangan meraih cita-cita, disamping harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, juga harus didasari pengetahuan yang benar.
Ayo Berlatih
Apa yang dimaksud bertapa menyiksa diri?
Jawab: yang dimaksud bertapa menyiksa diri yaitu melakukan pertapaan yang dapat merugikan diri sendiri misalnya (tidak makan, berjemur disiang hari dan berendam di sungai dimalam hari, menahan nafas dalam waktu yang lama, dan sejenisnya)
Siapa saja lima pertapa yang bertapa dengan Pertapa Siddharta?
Jawab: lima orang pertapa lainya (Kondanna, Bhaddhiya, Vappa, Mahanama, Assaji)
Bagaimana cara Pertapa Siddharta bertapa menyiksa diri?
Jawab: Cara Pertapa Siddharta bertapa menyiksa diri yaitu dengan tidak makan, berjemur disiang hari dan berendam di sungai dimalam hari, menahan nafas dalam waktu yang lama