Senin, 30 Agustus 2021

Lirik Lagu Dana Paramitha

Dana Paramitha

Cipt: Yanuar Gn.

Marilah kita berdana
Dengan hati ikhlas rela
S’moga kita di berkahi
Oleh Buddha Maha Suci

Berdanalah kita semua
Untuk kepentingan dharma
S’moga karma baik kita
Di rahmati Sang Tri Ratna

Dasa Paramita 1

Terima kasih sudah membuka laman ini. laman ini berisi tentang materi Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti untuk kelas 6 Sekolah Dasar. 

Semoga penjelasan yang disampaikan dapat membantu proses belajarmu ya...!
===========================================================================
Berikut ini adalah link materi pelajaran tentang Dasa Paramita. silahkan klik link berikut ini untuk mulai belajar!


silahkan buka link di atas! semoga penjelasannya membantu dalam pembelajaran.

selamat belajar dan semoga sukses selalu.
Namo Buddhaya.

Selasa, 24 Agustus 2021

Hukum Tertib Semesta

Kegiatan Belajar 7

Hukum Tertib Semesta

 

Lima Hukum Tertib Semesta

Dalam kitab Niyama-dipani tertulis, ia yang menjadi sempurna oleh hukum kosmis, ia yang mengajarkan hukum tersebut, ia sang pelindung.

Hukum kosmis adalah hukum yang mengatur alam semesta beserta isinya. Lima hukum tertib semesta (Panca Niyama). Kelima hukum alam tersebut memiliki fungsinya masing-masing sebagai berikut:

1.    Utu Niyama adalah hukum alam yang mengatur pergantian musim, cuaca, suhu, angin, hujan, panas, lapuknya bebatuan, gaya gravitasi, berputarnya planet bumi dan planet-planet lain, dan sebagainya.

Contohnya: fenomena alam seperti hujan, panas, gempa bumi, gunung meletus, pergeseran lempeng bumi, terbentuknya gunung.


2. Bija Niyama adalah hukum alam yang mengatur tentang pertumbuhan, perkembangbiakan baik tumbuh-tumbuhan, maupun makhluk hidup lainnya termasuk  manusia dan binatang.

Contohnya: proses buah pepaya dari bunga menjadi buah hijau kemudian menjadi buah matang dan manis.


3.    Kamma Niyama adalah hukum alam yang mengatur tentang perbuatan dan akibat suatu perbuatan makhluk hidup.

Contohnya: perbuatan baik akan menghasilkan nasib baik, sedangkan perbuatan buruk akan berakibat buruk juga.


4.  Citta Niyama adalah hukum yang mengatur cara bekerjanya pikiran dan kesadaran makhluk hidup. Keunikan dan keistimewaan pikiran yaitu seperti kemampuan membaca pikiran orang lain, mengingat kehidupan yang sudah lampau (lewat), mampu melihat kejadian yang akan datang, berbicara dengan orang atau makhluk lain melalui pikiran.


5.    Dhamma Niyama adalah hukum yang mengatur kejadian alam kusus dan istimewa.

Contohnya: saat kelahiran Pangeran Siddharta (tumbuh bunga teratai yang diinjak oleh Siddharta, bayi yang langsung bisa berbicara beberapa saat setelah lahir dan melangkah 7 langkah), saat Siddharta menjadi Buddha, dan saat Buddha wafat.


Buddha mengajarkan dalam Digha Nikaya III.219, bahwa seseorang dapat menjadi cerdas dan bijaksana melalui tiga cara berikut:

1.     Cerdas dan bijak karena mau membaca, berpikir, dan merenungkan tentang sebab akibat. Kecerdasan demikian disebut Cintamaya panna.

2.    Cerdas dan bijaksana karena bersedia mendengar penjelasan seorang guru. Kecerdasan demikian disebut sutamaya panna.

3.    Cerdas dan bijak karena rajin melaksanakan panna dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan demikian disebut bhavanamaya panna.

Kisah Ruma Terbakar dan Maknanya

Terima kasih sudah membuka laman ini. laman ini berisi tentang materi Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti untuk kelas 6 Sekolah Dasar. 

Semoga penjelasan yang disampaikan dapat membantu proses belajarmu ya...!
=========================================================
Materi Pembelajaran berikut ini adalah tentang Kisah Rumah Terbakar dan maknanya.
Ulasan materinya ada di link berikut ini: 


Selamat belajar.
Jika ada pertanyaan seputar materi yang disampaikan silahkan komen di kolom komentar. terima masih.


Terima kasih atas kunjungan Anda. semoga Anda selalu berbahagia dan tercapai cita-cita.
Semoga sukses!!!
Salam Dahsyaattt
Luar biasaaaa....!!!!

Senin, 23 Agustus 2021

Dasa Paramita 2

Terima kasih sudah membuka laman ini. laman ini berisi tentang materi Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti untuk kelas 6 Sekolah Dasar. 

Semoga penjelasan yang disampaikan dapat membantu proses belajarmu ya...!
===========================================================================
Berikut ini adalah link materi pelajaran tentang Dasa Paramita. silahkan klik link berikut ini untuk mulai belajar!



silahkan buka link di atas! semoga penjelasannya membantu dalam pembelajaran.

selamat belajar dan semoga sukses selalu.
Namo Buddhaya.

Rabu, 18 Agustus 2021

Perumpamaan Gitar dan Kayu

PERTAPA SIDDHARTA MENYIKSA DIRI

(Perumpamaan Gitar dan Kayu)

 

Makna Perumpamaan Gitar

´  Bunyi Syair lagu yang didengar oleh Pertapa Siddharta

“Kalau tali gitar ditarik terlalu keras, talinya putus, lagunya hilang. Kalau ditarik terlalu kendor ia tak dapat mengeluarkan suara. Suaranya tidak boleh terlalu rendah atau keras”. Orang yang mengiranya harus pandai menimbang dan mengiranya.

´Orang yang menyanyikan syair lagu yang membuat Pertapa Siddharta tersadar bahwa cara yang selama ini dilakukan tidak membawa pada Penerangan Agung (Pencerahan) adalah syair yang dinyanyikan oleh rombongan penyanyi ronggeng.

Makna Perumpamaan Kayu

´Perumpamaan Pertama: Sepotong kayu diletakkan di dalam air

´Perumpamaan ke Dua: Sepotong kayu basah diletakkan ditanah yang kering

Seorang membawa sepotong kayu lain untuk membuat api. Maka orang ini tidak mungkin akan dapat membuat api dari kayu yang basah dab ia hanya akan merasakan kelelahan dan kesedihan

Maknanya : Para Pertapa dan Brahmana yang masih terikat dan menikmati kesenangan nafsu Indra pasti tidak akan berhasil mencapai Penerangan Agung.

´  Perumpamaan ke Tiga: Sepotong kayu kering diletakkan di tanah yang kering dan seorang membawa sepotong kayu lain untuk membuat api dengan menggosok-gosoknya. Maka orang ini dapat membuat api dari kayu yang kering itu.

Maknanya: begitu pula Para Pertapa dan Brahmana yang tidak terikat dan menikmati kesenangan nafsu Indra, maka mereka berada dalam keadaan yang baik sekali untuk memperoleh Penerangan Agung.

Simpulan

´  Melalui syair lagu yang didengarnya, beliau tersadarkan dari praktik menyiksa diri yang tidak membawa kemajuan batin.

Demikianlah, segala sesuatu harus dilakukan secara bijak dan tidak berlebihan.