Kamis, 19 Oktober 2023
Agama Pemersatu Budaya
Senin, 09 Oktober 2023
Pembelajaran 10: Agama Membawa Damai
Menyelamatkan Angsa
Pengeran Siddharta tumbuh
menjadi anak yang sangat baik hati, tidak hanya pada manusia, namun juga pada
hewan. Sifat kasih yang sayang sangat besar tampak jelas pada cerita berikut
ini:
Pada suatu ketika pangeran sedang bermain dengan sahabatnya di hutan, di
antaranya adalah pangeran Devadatta, yaitu sepupu pangeran Siddharta. Ketika
pangeran Siddharta sedang beristirahat di bawah pohon, tiba-tiba ia melihat
seekor angsa jatuh dari angkasa. Ia tahu bahwa Pangeran Devadatta telah memanah
angsa tersebut. Dengan segera Pangeran Siddhattha menolong si angsa. Pangeran
Devadatta juga mengejar angsa itu, namun Pangeran Siddhattha berhasil terlebih
dulu menyelamatkan angsa itu dan dengan lembut Ia menarik anak panah itu keluar
dari sayapnya, lalu memetik beberapa tanaman obat dan meneteskan getahnya pada
luka si angsa. Ia juga mengelus angsa tersebut dengan lembut dan
menenangkannya. Angsa itu didekap di dadanya supaya merasa hangat dan nyaman.
Pangeran Devadatta yang baru saja tiba menuntut agar angsa itu diserahkan
kepadanya, namun Pangeran Siddharta menolaknya. Dengan marah Devadatta maju dan
mencoba merebut angsa itu sambil berteriak “Angsa itu milikku, akulah yang
memanahnya. Kembalikan ia padaku!”. Namun pangeran Siddharta menjauh dan
menjawawb “Tak akan kuberikan kepadamu. Tidak akan pernah. Kalau angsa ini mati
karena kamu panah tadi barulah ia menjadi milikmu. Namun dia hanya terluka dan
masih hidup. Aku telah menyelamatkan hidupnya. Karena itu angsa ini menjadi
milikku” Akhirnya terjadilah perselisihan dan saling debat. Pangeran Devadatta
berpendapat bahwa angsa itu adalah miliknya karena ia yang memanahnya.
Sedangkan Pangeran Siddharta mengatakan bahwa Ia yang berhak atas angsa itu
karena Ia telah menyelamatkan hidupnya. Akhirnya Pangeran Siddharta mengusulkan
agar permasalahan ini dibawa ke pengadilan para bijak untuk memperoleh jawaban
atas siapa yang berhak atas angsa tersebut.
Setelah diajukan ke pengadilan para bijak, akhirnya salah satu dari para bijak
tersebut berseru, “Semua makhluk patut menjadi milik mereka yang menyelamatkan
atau menjaga hidup. Kehidupan tak pantas dimiliki oleh orang yang berusaha
menghancurkannya. Angsa yang terluka ini masih hidup dan diselamatkan oleh
Pangeran Siddharta. Karenanya, angsa ini mesti dimiliki oleh penyelamatnya, yaitu
Pangeran Siddharta!”
Selain cerita di atas, masih banyak kebaikan hati yang dimiliki oleh pangeran Siddharta. Namun ternyata kebaikan hati yang dimilikinya membuat Raja Suddhodana menjadi cemas. Simak link video berikut https://www.youtube.com/watch?v=vRrxHG_cH4c