ACCELERATED LEARNING
(Percepatan Pembelajaran)
oleh
Suwito
ACCELERATED
LEARNING
(Percepatan
Pembelajaran)
A. PENDAHULUAN
Keberhasilan pendidikan formal banyak
ditentukan oleh keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yakni
keterpaduan antara kegiatan pendidik dengan kegiatan peserta didik. Untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan pembelajaran ini banyak upaya yang
dapat dilakukan oleh pendidik dengan cara meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman tentang strategi pembelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar
lebih efektif dan efisien.
Untuk menguasai perubahan pembelajaran
yang berlangsung cepat dibutuhkan pula cara belajar cepat dan kemampuan
menyerap serta memahami informasi baru dengan cepat pula. Seiring dengan hal
tersebut, saat ini muncul satu konsep yang menawarkan cara belajar yang lebih
cepat, yang dikenal dengan konsep “Accelerated Learning”. Teknik belajar ini
diharapkan dapat membantu peserta didik untuk belajar lebih cepat dari
sebelumnya.
B.
KONSEP ACCELERATED LEARNING
Accelerated artinya dipercepat dan Learning
artinya pembelajaran. Jadi, Accelerated Learning dapat diartikan percepatan pembelajaran
atau cara belajar cepat. Konsep cara belajar cepat ini diawali oleh pandangan Colin Rose dan Malcolm Nicholl tentang adanya kebutuhan yang mendesak akan
revolusi dalam cara belajar dan bagaimana melakukan sesuatu bagi para siswa
dari seluruh usia, orang tua, pendidik, dan dunia usaha serta pemerintah untuk
mendongkrak tingkat prestasi. Perubahan dunia yang begitu cepat menuntut dan
mensyaratkan kemampuan belajar yang lebih cepat. Kompleksitas dunia yang terus
meningkat juga menuntut kemampuan yang sesuai untuk menganalisis setiap situasi
secara logis dan memecahkan masalah secara kreatif.
Menurut Colin dan Nicholl (1997;13) pada
masa yang berubah sangat cepat seperti sekarang ini, yang harus menjadi
prioritas utama kita adalah mengajarkan anak-anak kita bagaimana cara belajar
dan bagaimana cara berpikir. Hal ini menjadi begitu penting karena kedua aspek
tersebut akan menghasilkan kemandirian dan kepercayaan diri. Cara belajar
menjadi begitu penting karena ketika seseorang mempelajari cara belajar,
kepercayaan dan keyakinan dirinya akan meningkat. Ketika seseorang mempelajari cara belajar, maka orang tersebut
akan memperoleh kemampuan dasar untuk menjadi pembelajar yang mampu mengatur
diri dan meningkatkan pengembangan dirinya. Selain itu, belajar bagaimana cara
berpikir secara logis dan kreatif adalah suatu hal yang penting jika ingin
memecahkan masalah sosial dan personal secara efektif.
Metode belajar dalam Accelerated
Learning mengakui bahwa masing-masing individu memiliki cara belajar pribadi
pilihan yang sesuai denga karakter dirinya. Oleh karena itu, ketika seseorang
belajar dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai dengan gaya belajar
pribadinya, maka berarti ia telah belajar dengan cara yang paling alamiah bagi
diri sendiri. Sebab yang alamiah menjadi lebih mudah dan yang mudah menjadi
lebih cepat, itulah alasan Collin Rose dan Malcolm J. Nicholl menyebutnya cara belajar
cepat.
Kecerdasan hanyalah sehimpunan kemampuan
dan ketrampilan. Seseorang dapat mengembangkan dan meningkatkan kecerdasannya
dengan belajar menggunakan kemamapuannya sendiri secara penuh. Strategi cara
belajar cepat akan membantu untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan
tersebut. Untuk lebih rincinya berikut ini akan dijelaskan beberapa strategi cara belajar cepat.
C.
STRATEGI ACCELERATED LEARNING
Strategi pembelajaran dalam Accelerated
Learning dibagi menjadi enam langkah dasar. Keenam langkah dasar itu dapat
diingat dengan mudah dengan menggunakan singkatan : M-A-S-T-E-R.
Kata ini diciptakan oleh pelatih terkemuka Cara Belajar Cepat (CBC) Jayne
Nicholl, penulis Open sesame. Adapun
pengertian dari M
-A-S-T-E-R tersebut adalah :
- M (Motivating Your Mind = Memotivasi pikiran)
- A (Aquiring the Information = Memperoleh informasi)
- S (Searching Out the Meaning = Menyelidiki makna)
- T (Trigering the Memory = Memicu memori)
- E (Exhibiting what You Know = Memamerkan apa yang Anda ketahui)
- R (Reflecting How You’ve Learned = Merefleksikan bagaimana Anda belajar)
Untuk
lebih jelasnya dari pengertian singkatan : M-A-S-T-E-R terinci sebagai berikut
:
- M (Motivating Your Mind = Memotivasi pikiran)
Dalam memotivasi pikiran, maka seseorang harus berada dalam
keadaan pikiran yang relaks, percaya diri dan termotivasi. Jika mengalami stres
atau kurang percaya diri atau tidak
dapat melihat manfaat dari sesuatu yang dipelajari, maka tidak akan dapat
belajar dengan baik. Memiliki sikap yang benar terhadap belajar tentang sesuatu
adalah prasayarat mutlak. Seseorang harus mempunyai keinginan untuk memperoleh
keterampilan atau pengetahuan baru, harus percaya bahwa dirinya betul-betul
mampu belajar dan bahwa informasi yang didapat akan mempunyai dampak yang
bermakna bagi kehidupannya. Jika belajar hanya dianggap sebagai tugas belaka,
maka besar kemungkinan akan mengalami kegagalan. Maka dari itu, sebagai langkah
penting pertama untuk memulai proses belajar harus dapat menemukan AGB (Apa
Gunanya Bagiku). Hal ini berkenaan dengan menanyai diri sendiri, misalnya
“Apakah ini benar ?”, “Apakah ini dapat dimengerti ?” dan “Memperdebatkan
informasi yang ada” adalah bagian-bagian esensial dari proses belajar, karena
pertanyaan tersebut dapat menjaga fokus perhatian.
- A (Aquiring the Information = Memperoleh informasi)
Dalam belajar seseorang perlu mengambil, memperoleh dan
menyerap fakta-fakta dasar subyek pelajaran yang dipelajari melalui cara yang
paling sesuai dengan pembelajaran yang disukai. Walaupun ada sejumlah strategi
belajar yang harus diimplementasikan oleh setiap orang, tetapi juga ada
perbedaan pokok sejauh mana seseorang
perlu melihat, mendengar, atau melibatkan diri secara fisik dalam
belajar. Dengan mengidentifikasi kekuatan visual, auditori dan kinestetik, maka
seseorang akan dapat memainkan berbagai strategi yang menjadikan pemerolehan
informasi lebih mudah daripada sebelumnya. Ada beberapa strategi yang
ditawarkan Collin dan Malcolm dalam memperoleh informasi agar lebih mudah yaitu
:
a.
Dapatkan gambaran yang lebih menyeluruh
b.
Kembangkan gagasan inti
c.
Buat sketsa dari apa yang telah
diketahui
d.
Bagi materi menjadi kecil-kecil
e.
Bertanyalah terus
f.
Pahami gaya belajar sendiri
- S (Searching Out the Meaning = Menyelidiki makna)
Mengubah fakta ke dalam makna adalah unsur pokok dalam
proses belajar. Menanamkan informasi pada memori mengharuskan seseorang untuk
menyelidiki makna seutuhnnya secara seksama dengan mengeksplorasi bahan subyek
yang bersangkutan. Mengubah fakta menjadi makna adalah arena dimana ke delapan
kecerdasan berperan aktif. Setiap jenis
kecerdasan adalah sumber daya yang bisa diterapkan ketika mengeksplorasi dan
menginterpretasi fakta-fakta dari materi pelajaran. Teori delapan kecerdasan
dikemukakan oleh Gardner, yang secara garis besarnya adalah sebagai berikut
:
1)
Kecerdasan Linguistik (bahasa)
2)
Kecerdasan Logis-Matematis
3)
Kecerdasan Visual-Spasial
4)
Kecerdasan Musikal
5)
Kecerdasan Kinestetik-Tubuh
6)
Kecerdasan Interpersonal (sosial)
7)
Kecerdasan Intrapersonal
8)
Kecerdasan Naturalis
- T (Trigering the Memory = Memicu memori)
Memori menjadi bersifat menetap atau sementara, sangat
tergantung pada bagaimana kekuatan informasi didaftarkan untuk pertama kalinya
pada otak. Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk belajar dengan cara
melibatkan indra pendengaran, penglihatan, berbicara dan bekerja serta
melibatkan emosi positif. Faktor tersebut membuat memori menjadi kuat. Setiap
orang memiliki berbagai tipe kecerdasan yang berbeda, mereka juga memiliki daya
ingat yang berbeda pula. Sebagian orang sangat baik dalam mengingat nama, wajah
atau angka, namun ada juga orang yang tidak dapat mengingatnya. Sebenarnya
setiap jenis memori dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode pelatihan yang
benar untuk mengingat informasi yang sederhana maupun yang kompleks agar dapat
tersimpan dalam memori, cara tersebut antara lain:
a.
Memutuskan untuk mengingat
b.
Ulangi materi selama dan sesudah
belajar
c.
Ciptakan akronim (singkatan)
d.
Belajar secara menyeluruh
e.
Ubahlah ke dalam bentuk cerita
- E (Exhibiting what You Know = Memamerkan apa yang Anda ketahui)
Untuk mengetahui bahwa seseorang telah paham dengan apa
yang dipelajarinya dapat dilakukan dengan beberapa teknik yaitu :
a.
Menguji diri sendiri
b.
Mempraktekkan apa yang telah
dipelajari
c.
Menggunakan apa yang telah
dipelajari
d.
Mencari dukungan dari orang lain
- R (Reflecting How You’ve Learned = Merefleksikan bagaimana Anda belajar)
Seseorang perlu merefleksikan pengalaman belajarnya, bukan
hanya pada apa yang telah dipelajari namun juga pada bagaimana cara
mempelajarinya. Dalam langkah ini seseorang meneliti dan menguji cara
belajarnya sendiri, kemudian menyimpulkan teknik-teknik dan ide-ide yang
terbaik untuk dirinya sendiri. Secara bertahap, seseorang akan dapat
mengembangkan suatu pendekatan cara belajar yang paling sesuai dengan kemampuan
dirinya. Mengkaji dan merenungkan kembali pengalaman belajar dapat membantu
mengubah hambatan menjadi batu pijakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut pendapat Brian Tracy (1993)
bahwa Teknik-teknik cara belajar cepat ibarat program induk sebuah komputer.
Teknik-teknik itu bukanlah program itu sendiri, tetapi seseorang dapat
menjalankan semua program lain atas dasar program induk tersebut. Teknik-teknik
adalah alat yang dipakai untuk mencapai tujuan dengan lebih cepat dengan
kepastian yang lebih besar. Kebanyakan manusia hanya menggunakan sebagian kecil
dari kapasitas kemampuannya, hal tersebut bukan karena kemampuannya tidak ada
melainkan hanya karena mereka belum diajarkan bagaimana menggunakan kemampuan
yang telah dimilikinya.
D.
KESIMPULAN
- Accelerated Learning dapat diartikan percepatan pembelajaran atau cara belajar cepat. Konsep ini diawali oleh pandangan Colin Rose dan Malcolm Nicholl tentang adanya kebutuhan yang mendesak akan revolusi dalam cara belajar dan bagaimana melakukan sesuatu bagi para siswa dari seluruh usia, orang tua, pendidik, dan dunia usaha serta pemerintah untuk mendongkrak tingkat prestasi.
- Terdapat enam langkah strategi CBC yang disingkatan : M-A-S-T-E-R. Yaitu :
a.
M (Motivating Your Mind = Memotivasi pikiran)
b.
A
(Aquiring the Information = Memperoleh informasi)
c.
S
(Searching Out the
Meaning = Menyelidiki makna)
d.
T
(Trigering the
Memory = Memicu memori)
e.
E (Exhibiting what You
Know = Memamerkan apa yang Anda ketahui)
f.
R (Reflecting How You’ve
Learned = Merefleksikan bagaimana Anda belajar)
3. Dalam psikologi pendidikan memandang bahwa
setiap orang memiliki kemampuan (skill) untuk mengembangkan diri sesuai dengan
dasar kemampuan yang dimiliki, serta sesuai dengan bidang kemampuannya
tersebut.
REFERENSI :
Rose, Collin dan J. Nicholl, Malcolm. 2002. Accelerated Learning for the 21st
century (Cara Belajar Cepat Abad XXI). Bandung : Nuansa
Tracy, Brian. 1993. Maximum Achievement. New York : Simon
& Schuster
Tidak ada komentar:
Posting Komentar