Sabtu, 12 Januari 2013

KOMENTAR (Barriers to The Successful Integration of ICT in Teaaching and Learning Environtments)

Komentar tentang: Berbagai Hambatan  untuk keberhasiilan  Integrasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam lingkungan belajar dan mengajar

Penggunaan ICT di kelas sangat penting untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar untuk beroperasi dalam era informasi.

Temuan menunjukkan bahwa guru memiliki keinginan yang kuat untuk untuk mengintegrasikan ICT ke dalam pendidikan, tetapi terlalu banyak kendala yang harus dihadapi guru dalam mengintegrasikan ICT ke dalam pembelajaran. Kendala utama tersebut adalah kurangnya rasa percaya diri, tidak memiliki kemampuan (kompetensi), dan kurangnya akses ke sumber daya. Tidak cukup satu komponen dapat memberikan pengajaran dan pembelajaran dengan baik. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menjadi bagian penting dari kebanyakan organisasi sekolah dan dunia bisnis (Zhang & Aikman, 2007).

Kurangnya Kompetensi Guru-ini mengacu pada kemampuan Guru. Sejumlah guru yang tidak menyadari semua program ICT menguntungkan dan tersedia bagi mereka. Penelitian di Australia menemukan bahwa banyak guru tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan komputer dan tidak antusias tentang integrasi (Bingimlas, 2009).

Resistensi terhadap perubahan dan sikap-Beberapa peneliti telah berkomentar negatif terhadap penghalang mengatakan bahwa ini adalah salah satu kendala utama yang menghentikan integrasi seperti yang mempengaruhi semua hambatan lainnya. Banyak guru yang sudah berlatih percaya yang terlalu keras, akan memakan waktu banyak atau tidak perlu menggunakan teknologi.

Tindakan mengintegrasikan TIK ke dalam mengajar dan belajar adalah proses yang kompleks dan salah satu yang mungkin menghadapi sejumlah kesulitan. Kesulitan-kesulitan ini dikenal sebagai "hambatan" (Schoepp, 2005). penghalang didefinisikan sebagai "setiap kondisi yang membuat sulit untuk membuat kemajuan atau mencapai tujuan suatu "(WordNet, 1997, seperti dikutip dalam Schoepp, 2005, hal 2). Tujuan diadakan analisis dalam makalah ini adalah untuk mengetahui keberhasilan mengintegrasikan TIK dalam bidang pendidikan sain.  


Kesimpulannya
Banyak guru yang tidak memiliki rasa percaya diri terhdap diri mereka sendiri bahwa mereka mampu untuk menggunakan ICT dalam proses pembelajaran di sekolah. Karena hal tersebut, membawa pemikiran guru untuk tidak berkembang karena mereka sudah membatasi diri terhadap perkembangan TIK. Guru menjadi malas untuk membuat akses menuju ke sumber daya ICT.

Katika guru telah menganggap bahwa ICT itu sulit untuk diikuti maka seolah mereka tidk memiliki waktu dan kesempatan untuk belajar dan tidak mau untuk menyempatkan diri serta meluangkan waktu untuk belajar. Di sisi lain pihak yang besangkutan (sekolah) kurang memberikan perhatian terhadap guru dan membelajarkan guru untuk mempelajari ICT. Kebanyakan instansi hanya menuntut kemampuan guru tapi tidak bisa member solusi yang terbaik agar apa yang mereka inginkan dapat tercapai.

Untuk menghadapi hambatan-hambatan tersebut hal yang harus dilakukan adalah mengubah paradigma (cara pandang) guru terhadap perkembangan ICT. Dengan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perkembangan ICT dalam proses pembelajaran dan mengajarkan siswa didiknya. Tentunya tidak hanya satu komponen saja yang dapat menunjang sebuah pembelajaran yang lebih baik dalam lingkungan sekolah. Tapi, banyak komponen lainnya yang dapat mendukung terjadinya keefektifan dalam mengintegrasikan ICT dalam pembelajaran. Komponen yang mendukung lainnya misalnya; ketersediaannya perangkat lunak dan perangkat keras TIK, lingkungan yang mendukung berkaitan dengan jaringan internet, dan semua elemen yang terdapat di lingkungan sekolah kususnya juga harus mengetahui tujuan dari pada pentingnya mengintegrasikan ICT dalam pembelajaran kususnya sain.

Sejumlah faktor telah diidentifikasi dalam meninjau literatur untuk keberhasilan integrasi ICT. Guru yang dibutuhkan untuk mengenali manfaat teknologi dapat memberikan kontribusi kepada proses belajar mengajar sebelum mereka akan bersedia untuk menerapkannya di dalam kelas mereka. pengembangan profesional yang terbaik harus disampaikan dalam konteks kurikulum dan terikat dengan tujuan kurikulum. Sebagai guru diperoleh dan ditransfer keterampilan, mereka menemukan cara untuk menggabungkan strategi manajemen untuk mengintegrasikan komputer ke dalam kurikulum, membayar pertimbangan untuk pengelompokan strategi, akses ke peralatan, dan kreativitas dalam desain kurikulum. Agar keberhasilan integrasi TIK, individu-individu harus terbuka untuk berubah karena proses tersebut seringkali diperlukan refleksi dari filosofi ajaran individu. Integrator TIK yang berhasil harus gigih dalam tahap implementasi karena tahap ini, lebih sering daripada tidak, diperlukan seseorang untuk terus-menerus dalam upaya mereka. Tahap refleksi juga diperlukan guru untuk mempertimbangkan kesesuaian alat, manfaat bagi proses pembelajaran, dan akuisisi siswa pengetahuan seperti yang berkaitan dengan ICT.

Secara singkat, hambatan-hambatan yang menjadi hambatan dalam integrasi ICT dalam pendidikan khususnya sain’s terdiri dari beberapa hambatan yaitu:
1.     Hambatan dari guru sendiri
Terdiri dari:
a.     Guru kurang percaya terhadap kemampuan dirinya sendiri
b.     Kompetensi dasar guru yang rendah
c.      Pikiran negative terhadap ICT (terhadap perkembangan ICT)

2.     Hambatan dari faktor sekolah atau instansi yang terkait
Terdiri dari:
a.     Waktu yang sempit
b.     Latihan tidak diadakan secara rutin
c.      Terbatasnya Sarana untuk mengakses teknologi informasi dan komunikasi 

7 komentar: