KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS
TEKNOLOGI DAN PENELITIAN MEDIA INSTRUKSIONAL
Ditulis
oleh
Suwito
I. Pendahuluan
Teknologi pendidikan berkembang sejalan dengan kemajuan jaman
yang makin maju, sehingga perlu adanya usaha-usaha yang dapat menjawab
tantangan-tantangan yang ada dalam dunia pendidikan. Adapun tantangan dalam
dunia pendidikan dicoba dipecahkan oleh pakar-pakar teknologi pendidikan.
Pakar-pakar teknologi pendidikan mencoba memecahkan
permasalahan yang dihadapi oleh pembelajar yaitu dengan cara menciptakan
media-media pembelajaran seperti radio,televisi,infokus,komputer
dan sejenisnya.media-media ini memberikan kemudahan kepada pembelajar dan
pebelajar dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat menerima materi
pembelajaran dengan mudah.
Perkembangan jaman menuntut guru untuk melakukan perubahan
pada proses pembelajaran agar pebelajar lebih mudah memahami materi pelajaran
yang disampaikan. Seperti yang dikutip oleh Martinis Yamin dalam bukunya yang
berjudul “Paradigma pendidikan konstruktivistik yaitu “guru harus memiliki daya
cipta, strategi baru, dan melepaskan diri dari rutinitas pada saat situasi
memerlukan perubahan” (Anita Woolfolk, 2004), seperti pada jaman sekarang.
II. Rumusan masalah
1.
Apa pengertian teknologi
pendidikan?
2.
Bagaimana sejarah perkembangan
teknologi pendidikan?
3.
Bagaimana karakteristik dan jenis
media pembelajaran berbasis teknologi pendidikan?
III. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian
teknologi pendidikan
2.
Untuk mengetahui perkembangan
teknologi pendidikan
3.
Untuk mengetahui karakteristik
dan jenis-jenis media pembelajaran
IV.
Pembahasan
1.
Pengertian teknologi pendidikan
Istilah teknologi berasal dari bahasa yunani yaitu
technologia yang menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment atau
penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata
teknologi berarti art, skill, science atau keahlian, ketarampilan dan ilmu.
Jadi teknologi pendidikan dapat diartikan sebagai pegangan atau pelaksanaan
pendidikan secara sistematis.
Sedangkan dalam pengertian lain teknologi pendidikan
adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur,
ide, alat dan organisasi, untuk menganalisis masalah serta merancang,
melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan masalah yang berhubungan
dengan segala aspek belajar.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
Teknologi Pendidikan adalah suatu cara yang sistematis dalam mendesain,
melaksanakan, dan mengealuasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran
dalam betuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori
belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber
belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat pembelajaran lebih
efektif.
2.
Sejarah
Teknologi Pendidikan
Teknologi pendidikan pada awal tahun 1920 dipandang
sebagai media. Akar terbentuknya pandangan ini terjadi ketika pertama kali
diproduksi media pendidikan pada awal abad dua puluhan. Media ini, sebagai
media pembelajaran visual yang berupa film, gambar dan tampilan yang mulai
ramai pada tahun 1920. Pembelajaran visual terfokus pada media yang digunakan
untuk menampilkan sebuah pelajaran. Pandangan ini berlanjut sampai 1950.
Teknologi pendidikan sebagai disiplin ilmu, pada awalnya berkembang sebagai
bidang kajian di Amerika Serikat. Kalau mengacu pada konsep teknologi sebagai
cara, maka awal perkembangan teknologi pendidikan dapat dikatakan telah ada
sejak awal peradaban. Usaha untuk merumuskan Teknologi pendidikan secara
terorganisasi dimulai sejak tahun 1960.
·
Tahun 1960
Teknologi pendidikan menjadi salah satu kajian yang banyak menjadi
perhatian dilingkungan ahli pendidikan, teknologi pendidikan merupakan
kelanjutan perkembangan dari kajian-kajian tentnag penggunaan audio visual dan
program belajar dalam penyelenggaraan pendidikan.
·
Tahun 1963
Di tahun 1963 teknologi pendidikan digambarkan bukan hanya sebagai sebuah
media. Hal ini merupakan suatu hal yang berangkat dari pandangan “tradisional”
terhadap teknologi pendidikan Perubahan disini yang mencerminkan bahwa,
bagaimana lingkungan dan kemajuan zaman dapat mengubah sebuah definisi dan
praktek dari teknologi pendidikan.
·
Tahun 1970
Tahun 1970-an yang dikeluarkan oleh Komisi Pengawas Teknologi Pendidikan.
Komisi pengawas ini dibentuk dan dibiayai oleh pemerintah Amerika Serikat untuk
menguji permasalahan dan manfaat potensial yang berhubungan dengan teknologi
pendidikan di sekolah-sekolah.
·
Tahun 1977
Teknologi Pendidikan adalah proses kompleks yang terintegerasi meliputi
orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisa masalah dan
merancang. Melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala
aspek belajar manusia.
1.
Pengertian media pembelajaran
Kata
media berasal dari kata medium yang secara harfiah artinya perantara atau
pengantar. Banyak pakar tentang media pembelajaran yang memberikan batasan
tentang pengertian media. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997 : 2)
“media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran
informasi”. Sedangkan pengertian media menurut Djamarah (1995 : 136) adalah
“media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan
guna mencapai Tujuan pembelajaran”. Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan
Eldarni (2001 : 4) yaitu:“media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi
proses belajar”.
a. Jenis-jenis
Media pembelajaran dan karakteristiknya
Banyak sekali jenis
media yang sudah dikenal dan digunakan dalam penyampaian informasi dan pesan-pesan
pembelajaran. Setiap jenis atau bagian dapat pula dikelompokkan sesuai dengan
karakteristik dan sifat-sifat media tersebut. Sampai saat ini belum ada
kesepakatan yang baku dalam mengelompokkan media. Jadi banyak tenaga ahli
mengelompokkan atau membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana
mereka memandang dan menilai media tersebut. Penggolongan media pembelajaran
menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Rohani (1997 : 16) yaitu:
1) Gambar
diam, baik dalam bentuk teks, bulletin, papan display, slide, film strip, atau
overhead proyektor.
2) Gambar
gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang tidak
bersuara.
3) Rekaman
bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam.
4) Televisi
5) Benda-benda
hidup, simulasi maupun model.
6) Instruksional
berprogram ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).
Penggolongan
media yang lain, jika dilihat dari berbagai sudut pandang adalah sebagai
berikut :
1) Dilihat
dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media Audio, media Visual dan
media Audio Visual.
2) Dilihat
dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan daya liput luas
dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan ruang dan tempat dan
media pengajaran individual.
3) Dilihat
dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan menjadi media sederhana (murah
dan mudah memperolehnya) dan media komplek.
4) Dilihat
dari bentuknya media dapat digolongkan menjadi media grafis (dua dimensi),
media tiga dimensi, dan media elektronik.
Beberapa contoh media pembelajaran dan karakteristiknya
Media pembelajaran
merupakan komponen intruksional yang melliputi pesan, orang, dan peralatan.
Menurut syaifulbahri djamarah dan aswan zain,media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau informasi pesan. Dalam perkembangannya media pembelajaran
mengikuti perkembangan teknologi. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut,
media pembelajaran dikelompokkan kedalam empat kelompok yaitu:
1) Media
hasil teknologi cetak teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau
menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui
proses percetakan mekanis atau photografis. Kelompok media hasil teknologi
cetak antara lain: teks, grafik, foto atau representasi fotografik.
Karakteristik
media hasil cetak:
a)
Teks dibaca secara linear
b)
Menampilkan komonikasi secarasatu arah dan reseptif
c)
Ditampilkan secara statis atau diam
d)
Pengembangannya sangat tergantung kepada
prinsip-prinsip pembahasan
e)
Berorientasi atau berpusat pada siswa.
Pendekatan
yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan
pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan
dan para pengajar berfungsi dan berperan sebagai penunjang saja. Sistem
pendekatan yang berorientasi pada siswa ini didesain sedemikian rupa Sehingga siswa
dapat belajar dengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat
membentuk gaya belajarnya masing-masing. Dalam hal ini guru dan lembaga
berperan sebagai penunjang, fasilitator dan semangat pada siswa yang sedang
belajar.
f)
Informasi dapat diatur atau ditata ulang oleh pemakai
2) Media
hasil teknologi audio-visual
Teknologi
audi-visual cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan
elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual penyajian pengajaran
secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses
pembelajaran, seperti, mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual
yang lebar.
Karakteristik:
a)
Bersifat linear
b)
Menyajikan visual yang dinamis
c)
Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh
perancang
d)
Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau
abstrak
e)
Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme
dan kognitif
f)
Berorientasi pada guru
Pendekatan yang
berorientasi pada guru atau lembaga adalah sistem pendidikan yang konfensional
dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh oleh para guru
dan staf lembaga penndidikan. Dalam sistem ini guru mengkomunikasikan pengetahuannya
kepada siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam beberapa macam bentuk silabus.
Biasanya pembalajaran berlangsung dan selesai dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan metode mengajar yang dipakai tidak beragam bentuknya, biasanya
menggunakan metode ceramah dengan pertemuan tatap muka (face to face)
3) Media
hasil teknologi yang berdasarkan computer
Teknologi berbasis
computer merupakan cara menghasilka atau menyampaikanmateri dengan menggunakan
sumber-suber yang berbasis micro-prosesor. Berbagai aplikasi teknologi berbasis
komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai computer assisted instruction.
Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara penyajian dan tujuan yang ingin
dicapai melipiti tutorial, penyajian materi secara bertahap, drills dan latihan
simpel untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya dan
keterampilan yang baru dipelajari dan basis data (sumber yang dapat membantu
siswa menambahh informasi dan penegtahuan sesuai dengan keinginan
masing-masing)
Karakteristik media
hasil teknologi yang berdasarkan computer:
a)
Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara
linear
b)
Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
c)
Gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan
grafik
d)
Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media
ini
e)
Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas
siswa yang tinggi
4) Media
hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi computer
Teknologi gabungan
adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan
pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer. Komputer yang
memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random akses memori yang besar,
hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan
pararel(alat-alat tambahan), seperti: vidio disk player, perangkat keras untuk
bergabung dalam suatu jaringan dan sistem audio.
a)
Dapat digunkan secara acak, sekuensial, linear
b)
Dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja
dengan direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya
c)
Gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan
pengalaman siswa, menurut apa yang relefan dengan siswa dan dibawah
pengendalian siswa
d)
Prinsip ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan
dalampengembangan dan penggunaanpelajaran
e)
Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif
sehingga pengetahuan dikuasai jika pengetahuan itu digunakan
f)
Bahan-bahan pelajaran melibatkan interaktif siswa
g)
Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari
berbagai sumber
b.
Manfaat media pembelajaran
Media
pembelajaran sebagai alat
bantu dalam proses belajar dan pembelajaran adalah suatu
kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena memang gurulah
yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam menyampaikan pesan – pesan
atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media,
maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh siswa, terutama
materi pembelajaran yang rumit dan komplek.
Setiap
materi pembelajaran mempunyai tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi
ada bahan pembelajaran yang tidak memerlukan media pembelajaran, tetapi dilain
sisi ada bahan pembelajaran yang memerlukan media pembelajaran. Materi
pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar dipahami oleh
siswa, apalagi oleh siswa yang kurang menyukai materi pembelajaran yang
disampaikan.Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 :
245) adalah:
1) Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata-katanya, tetapi
tidak tahu maksudnya)
2) Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3) Dengan
menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap
pasif siswa.
4) Dapat
menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.
Selanjutnya
menurut Purnamawati dan Eldarni (2001:4) yaitu:
1) Membuat
konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.
2) Membawa
obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.
3) Manampilkan
obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.
4) Menampilkan
obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
5) Memperlihatkan
gerakan yang terlalu cepat.
6) Memungkinkan
siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
7) Membangkitkan
motivasi belajar
8) Memberi
kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.
9) Menyajikan
informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut
kebutuhan.
10) Menyajikan
informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan ruang)
11)
Mengontrol arah maupun kecepatan
belajar siswa.
c.
Prinsip-prinsip memilih media pembelajaran
Setiap media
pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itulah guru
diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.Ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu :
1) Harus
adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah
pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum,
ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah
untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD,
SLTP, SMU, atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan
ataukah masyarakat perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut
perbedaan warna, gerak atau suara. Misalnya proses kimia (farmasi), atau
pembelajaran pembedahan (kedokteran).
2) Karakteristik
Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu,
baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya.
Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki guru dalam kaitannya memilih media pembelajaran. Disamping itu
memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran
secara bervariasi
3)
Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media
yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian guru bisa
menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat
beberapa media yang dapat dibandingkan. Selain yang telah penulis sampaikan di
atas, prinsip pemilihan media pembelajaran menurut Harjanto (1997:238) yaitu:
Tujuan, Keterpaduan (validitas),Keadaan peserta didik, Ketersediaan,Mutu
teknis, Biaya. Selanjutnya yang perlu kita ingat bersama bahwa tidak ada satu
mediapun yang sifatnya bisa menjelaskan semua permasalahan atau materi
pembelajaran secara tuntas.
2.
Pembelajaran berbasis ICT
Ada tiga komponen penting yang harus disiapkan untuk menuju
masyarakat berbasis pengetahuan menggunakan ICT, yaitu :
a. Infrastruktur
b. SDM
c.
Konten dan aplikasi
3.
Multimedia sebagai media
pembelajaran interaktif
a. Pengertian multimedia interaktif
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin,
nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang
berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Beberapa
definisi multimedia menurut beberapa ahli (dalam Rachmat dan Alphone,
2005/2006; Wahono, 2007; dan Zeembry, 2008) diantaranya:
1)
Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau
output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks,
grafik dan gambar (Turban dan kawan-kawan, 2002)
2)
Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan
interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video (Robin
dan Linda, 2001)
3)
Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter
2001 adalah: pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik,
audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi,
berkreasi, dan berkomunikasi.
4)
Multimedia sebagai perpaduan antara teks teks, grafik,
sound, animasi, dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik (Wahono, 2007)
5)
Multimedia merupakan kombinasi dari data text, audio,
gambar, animasi, video, dan interaksi (Zeembry, 2008)
6)
Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik
untuk menyimpan dan menampilkan data-data multimedia (Zeembry, 2008)
Jadi multimedia dapat disimpulkan sebagai perpaduan dari berbagai media
yang berupa teks, gambar, suara, video, animasi, interaksi, yang digunakan
untuk menyampaikan informasi kepada orang lain yang dikemas dalam bentuk
komputerisasi. Selain sebagai media pembelajaran, multimedia juga dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan game, film animasi, untuk periklanan, company profile,
arsitektur, simulasi, dan lain-lain. Sedangkan interaktif terkait dengan
komunikasi dua arah atau lebih dari komponen-komponen komunikasi. Komponen
komunikasi dalam multimedia interaktif berbasis komputer adalah hubungan antara
manusia sebagai user/pengguna dan komputer berupa software aplikasi dalam
format file tertentu yang biasanya dalam bentuk CD.
b. Penggunaan
Media Pembelajaran
Penggunaan media dalam pembelajaran memberikan pengaruh bagi siswa dalam
memahami mata pelajaran yang disampaikan guru. Dengan adanya media pembelajaran
siswa tidak hanya mendengar penjelasan dari guru yang disampaikan secara lisan,
yang bisa menimbulkan pemahaman yang berbeda antara siswa yang satu dengan yang
lainnya.
c. Multimedia pembelajaran interaktif
Perkembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang di dalamnya
bersamaan dengan perkembangan teknologi multimedia, menjadikan produk-produk
TIK semakin beragam. Pada pertengahan dekade tahun 1980-an tatkala teknologi
komputer multimedia mulai diperkenalkan, maka sejak saat itu multimedia
pembelajaran berbasis komputerpun dimulai. Terdapat berbagai sebutan untuk
media pembelajaran berbasis komputer seperti CAI (Computer Assited
Instruction), MPI (Multimedia Pembelajaran Interaktif), software pembelajaran
mandiri, media presentasi berbantuan komputer, dll. Setiap penyebutan tentu
saja mempu-nyai karakteristik khusus sesuai dengan yang dimaksudkan oleh
pengembangnya (Waho-no, 2006: 6). Mulai saat itu MPI sudah menjadi bahan
pembicaraan di kalangan dunia.
Peristilahan MPI di Indonesia baru muncul ke permukaan sekitar tahun
2005-an setelah diadakan lomba pembuatan media pembelajaran berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk SMA dan sederajat oleh Dikmenum, walaupun
kegiatan merancang MPI telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya oleh PH atau
institusi tertentu. Sebenarnya pembuatan bahan ajar berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) telah dirintis oleh Direktorat Pembinaan SMA
sejak tahun 1990, dimulai dengan pelatihan guru-guru MIPA (matematika dan ilmu
pengetahuan alam) dalam pembuatan multimedia pembelajaran. Kegiatan tersebut
berlanjut dan berkembang hingga sekarang dengan bentuk dan nama kegiatan yang
berbeda. Selama kurun waktu tersebut telah dihasilkan banyak multimedia
pembelajaran (bahan ajar berbasis TIK) (Wahono, 2006: 7).
Kegiatan terkait MPI berikutnya dilakukan oleh Pustekom melalui Balai
Pengembangan Multimedia/BPM di Semarang dengan mengadakan Lokakarya Penyusunan
Instrumen Standarisasi Quality Control untuk Multimedia Pembelajaran Interaktif
pada bulan Maret 2008 (Tim BPM, 2008). Karakteristik MPI yang stand alone
memudahkan user untuk membawanya kemana-mana dalam format CD interactive for
PC. Sejalan dengan berkembangnya teknologi jaringan dan internet, maka
multimedia pembelajaran berkembang tidak terbatas pada stand alone PC, tapi
juga berbasis jaringan, sehingga sumber belajar menjadi lebih kaya (Wahono,
2006).
V.
Kesimpulan
Teknologi selalu
berkembang sejalan dengan perkembangan jaman. Dalam proses pembelajaran, pembelajar
maupun pebelajar selalu membutuhkan media untuk mempermudah proses
pembelajaran. Pada dasarnya pembelajaran berbasis teknologi adalah memudahkan
pembelajar dalam membelajarkan pebelajar untuk mengetahui dan memahami sebuah
permasalahan. Dalam membelajarkan pebelajar seorang pembelajar dapat
menciptakan media pembelajaran untuk mempermudah proses pembelajaran. Ada
beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran.
DAFTAR RUJUKAN
www.scribd.com/.../Pengertian-media-pembelajaran-QODRI
(Harjanto) di ambil tanggal 12-12-2010
Robert M. Gagne dasar-dasar teknologi pendidikan,
Lawrence erbaum associates,New jersey. 1987
Drs. H. Martinis Yamin, M. Pd. Paradigma
Pendidikan Konstruktivistik. 2008: Gaung Persada (GP press). Jakarta
Anung Haryono.sejarah teknologi pendidikan
Dick & caery the systematic design of instruction. 2005:
maaf sebelumya, bisakah warna tulisannya diubah, materinya bagus tapi karna warnanya membuat ganggu mata
BalasHapusoke terima kasih masukannya kak...
BalasHapus