- Dana-Paramita: Kemurahan hati Berbagi kepada sesama dan tidak melekat dengan apa yang dimiliki atau serakah.
- Sila-Paramita: Berbudi baik dan menjalankan moralitas (Pancasila Buddhis dan diatasnya)
- Nekkhama-Paramita: Pelepasan Keduniawian atau Ikhlas dalam menjalani hidup bukan meratapi nasib ataupun takdir.
- Panna-Paramita: Kebijaksanaan dalam bertindak maupun mengambil keputusan.
- Viriya-Paramita: Semangat dalam menjalani kehidupan
- Khanti-Paramita: Kesabaran dalam melewati rintangan dan godaan dalam lingkaran samsara.
- Sacca-Paramita: Kebenaran atau kejujuran dalam berucap dan bertindak.
- Adhittana-Paramita: Kebulatan tekad dalam mencapai mimpi dan harapan.
- Metta-Paramita: Cinta Kasih atau berbagi kebahagian secara menyeluruh (universal)
- Upekkha-Paramita: Keseimbangan Batin atau tidak goyah layaknya batu karang
1.
Dana Paramitha artinya
memberi dana atau sedekah baik berupa material maupun spiritual.
2.
Sila Paramitha artinya
berpikir, berkata dan berbuat yang baik, suci dan luhur.
3.
Ksanti Paramitha pikiran
tenang, tahan terhadap penghinaan dan segala penyebab sakit, terhadap orang
dengki atau perbuatan tak benar dan kata-kata yang tidak baik.
4.
Wirya Paramitha artinya
pikiran, kata-kata dan perbuatan yang teguh, tetap dan tidak berobah, tidak
mengeluh terhadap apa yang dihadapi. Jadi yang termasuk Wirya Paramita ini
adalah keteguhan pikiran (hati), kata-kata dan perbuatan untuk membela dan
melaksanakan kebenaran.
5.
Dhyana
Paramitha artinya niat mempersatukan pikiran untuk menelaah dan mencari
jawaban atas kebenaran. Juga berarti pemusatan pikiran, terutama kepada Hyang
Widhi dan cita-cita luhur untuk keselamatan.
6.
Pradnya
Paramitha artinya kebijaksaanaan dalam menimbang-nimbang suatu kebenaran.
Penjabaran
mengenai Dasa Paramita
1. Dana: beramal,
bermurah hati atau berderma. Dana ini dibagi menjadi empat yaitu; Amisedana:
dana yang diberikan dalam bentuk materi, atau barang seperti uang, pakaian,
bahan kebutuhan pokok, dsb, Dhammadana; beramal kebajikan yang diberikan dengan
melaksanakan dan memberikan penerangan dhamma melalui kotbah. Dhammadesana
merupakan amal kebajikan atau dana yang tertinggidan paling besar jasa dan
pahalanya. Buddha bersabda “Sabbadanam Dhammadanam Jinati” artinya pengorbanan dan
amal kebajikan yang tertinggi adalah persembahan kebenaran dhamma. Atidana
yaitu mengorbankan ke kepentingan diri sendiri untuk mencapai cita-cita yang
luhur, demi kepentingan umat manusia, contohnya usaha Pangeran Siddharta.
Mahatidana yaitu amal kebajikan berupa pengorbanan jiwa dan raga
untuk mencapai cita-cita luhur, contohnya para pahlawan. (donor darah, ginjal,
kornea mata, sum-sum tulang)
2. Sila: kemoralan,
hidup dengan melaksanakan sila, hidup bersusila, melakukan perbuatan, ucapan
dan mata pencaharian benar. Ada beberapa tingkatan sila, sesuai dengan orang
yang melaksankannya, yaitu Pancasila, Buddhis; sila yang dilaksanakan oleh
upasaka dan upasika dalam kehidupan sehari-hari. (sila umat awam), Atthasila,
yaitu sila yang dilaksanakan oleh upasaka dan upasika pada hari-hari tertentu
contohnya pada bulan gelap dan bulan terang, tanggal 1 dan 15 menurut lunar
kalender. Dasasila dan Majjhimmasila: sila yang dijalankan oleh Samanera dan
Samaneri. Patimokhasila: sila utama yang tertinggi tingkatannya dibadingkan
sila lainnya. Menurut naskah pali, bagi mazab Theravada terdiri dari 227 sila
dan menurut naskah sansekerta, untuk Bhikkhu mazab Mahayana terdiri dari 250
Sila.
3. Nekkhama: Menghindari
diri dari nafsu indra. Sebagai umat Buddha sedapat mungkin mengendalikan indria
kita. Nafsu kalau di turuti tidak ada puas-puasnya. Mengendalikan mata,
mengendalikan telinga dan sebagainaya.
4. Panna:
kebijaksanaan, mengetahui sebab dan akibat, mengerti keadaan dan sesuatu
berdasarkan kebenaran. Melihat proses kehidupan ini dengan bijak, misalnya
melihat keadaan diri kita atau orang lain yang menderita tanpa menyalahkan
siapapun.
5. Viriya
: berusaha dengan sekuat tenaga, tidak takut akan
rintangan. Rintangan adalah sebagai cambuk untuk maju. Semangat adalah modal
untuk menjalani hidup ini, bekerja keras.
6. Khanti adalah
kesabaran. Sabar dalam menghadapi segala sesuatu. Mampu mengendalikan pikiran,
sehingga kita bebas dari kekotoran batin.
7. Sacca adalah
kebenaran, benar dalam perbuatan, perkataan dan pikiran.
8.
Adhitthana adalah tekad yang mantap,
memutuskan sesuatu dengan tepat, dan berbuat sesuatu selesai pada waktunya.
Tidak menunda-nunda pekerjaan.
9. Metta adalah
cinta kasih tanpa keinginan memiliki, cinta kasih yang ditujukan kepada semua
makhluk (31 alam kehidupan) tanpa membedakan bangsa, ras, agama dan sebagainya
(cinta kasih yang universal)
10.Upekkha adalah
batin yang tak tergoyahkan, batin yang terarah pada kebenaran Dhamma. Titik
keseimbangan, tidak terpengaruh pada hal yang positif maupun yang negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar