PERTEMUAN 1
Lima Mimpi Pertapa Gotama
Panduan : Duduk Hening
· Ayo, kita melakukan duduk hening
lebih kurang 5 sampai 10 menit. Duduklah dengan santai, amati diri kita, atur
pernapasan, dan lakukan hal berikut:
· “Napas masuk....semoga semua makhluk
berbahagia”
· “Napas keluar....semoga semua makhluk
berbahagia”
· “Napas masuk....tercapailah
cita-citaku”
· “Napas keluar....tercapailah
cita-citaku”
Buddha telah mengajarkan kita untuk membersihkan diri dari kekotoran, baik dari berpikir, berbicara, maupun dalam perbuatan badan jasmani. Kita harus berusaha dengan tekun untuk mencapai nibbana dengan selalu mengembangkan akar perbuatan baik (Alobha,Amoha, Adosa).
Inti cerita “Lima Mimpi Pertapa Gotama” “Gotama Meninggalkan
Pertapaan Penyiksa Diri”
·
Saat melakukan pertapaan,
Gotama menyadari penyiksaan diri yang berlebihan tidak membawa manfaat apa-apa.
Oleh karena itu beliau memutuskan untuk makan secukupnya.
·
Melihat kejadian tersebut,
lima pertapa tersebut beranggapan Gotama telah gagal berlatih dan
meninggalkannya.
Lima Mimpi
1. Tertidur di atas permukaan
tanah dengan pegunungan himalaya sebagai bantalnya, tangan kiri-Nya di Samudra
Timur, tangan kanan-Nya di Samudra Barat, dan kedua kaki-Nya di Samudra
Selatan.
2. Sejenis rumput yang disebut
tiriya dengan tangkai merah berukuran sebuah gandar sapi muncul dari pusar-Nya
dan sewaktu Beliau melihat, rumput tersebut tumbuh, tinggi dan lebih tinggi
hingga mencapai langit, angkasa luas, seribu yojanà ke atas dan diam di sana
3. Sekumpulan ulat berbadan
putih dan kepala hitam perlahan-lahan merayap ke atas kaki-Nya, menutupi dari
ujung kaki hingga ke lutut-Nya.
4. Empat jenis burung berwarna biru, keemasan, merah, dan abu-abu terbang datang dari empat penjuru dan sewaktu mereka turun dan berdiri di atas kedua kaki-Nya, semua burung-burung itu berubah menjadi putih.
5. Berjalan mondar-mandir, ke sana kemari di setumpukan kotoran setinggi gunung tanpa menjadi kotor. Petapa Gotama menafsirkan sendiri mimpi tersebut dan berkesimpulan: ”Pasti Aku akan mencapai Kebuddhaan hari ini juga.”
PERTEMUAN 2
Dana Nasi Susu Ghana oleh Sujata
Dana adalah pemberian tulus ikhlas untuk menolong makhluk
lain. Dana tidak dipaksakan, hanya dianjurkan dan termasuk salah satu dari
sepuluh perbuatan baik (Dasa punna Kiriyavatthu) yang dapat dilaksanakan oleh
umat buddha.
Dasa punna kiriyavatthu (Dana, Sila, Bhavana,Apacayana, Veyyavacca, Pattidana, pattanumodana, Dhammasavana, Dhammadesana, Ditthujukamma)
Inti Cerita: “Dana Nasi Susu Ghana oleh Sujata”
•
Sujata adalah putri seorang
kaya yang di masa mudanya sering berdoa di bawah pohon banyan, meminta pada
dewa pohon jika menikah mendapat suami kaya dan kasta yang sama. Dan terkabulah
permintaan itu.
•
Suatu hari, dia melakukan
persembahan dan melihat Pertapa Gotama sedang duduk di bawah pohon menghadap ke
timur yang dianggapnya sebagai dewa pohon.
•
Pertapapun menerima
persembahan yang diberikan oleh Sujata.
•
Gotama pergi ke sungai
Neranjara dan melempar patta nya. Keajaiban terjadi. Patta tersebut melawan
arus sungai.
Lagu : “Lima orang Pertapa”
Cipt: B. Saddhanyano
Engkau yang mulia lima pertapa
Yang slalu setia pada sang Buddha
Assaji, Mahanama juga Kondanna
Bhadiya dan Vappa semua baik hatinya
PERTEMUAN 3
Munculnya Singgasana Permata yang Besar
Syair Dhammapada, Magga Vagga, 280 :
Walaupun seseorang masih muda dan kuat, namun bila ia malas
dan tidak mau berjuang semasa harus berjuang, serta berpikiran lamban, maka
orang yang malas dan lamban seperti itu tidak akan menemukan jalan mengantarnya
pada kebijaksanaan.
Inti Cerita: “Munculnya Singgasana Permata yang Besar”
·
Melanjutkan pertapaan di
Hutan Sala di tepi sungai Neranjara, meditasi anapana.
·
Sotthiya seorang brahmana
pemotong rumput dan mendanakan 8 ikat rumput kepada Gotama.
·
8 ikat rumput yang dari
Sotthiya berubah menjadi singgasana permata yang besar, berukuran 16 lengan,
sangat indah.
· Gotama bermeditasi menghadap timur dengan tekad kuat “meskipun hanya kulitku yang tersisa, meskipun hanya uratku yang tersisa, meskipun hanya tulangku yang tersisa, meskipun seluruh tubuhku dan seluruh daging dan darahku mengering, jika aku belum mencapai kebudaan, aku tidak akan mengubah posturku dari duduk bersila seperti sekarang ini”.
Lagu : Selamat Hari Waisak
Cipt. Darmadi Tjahjadi
Selamat hari waisak, selamat hari waisak
Slamat hari suci waisak semua
Slamat berbahagia salam sejahtera
Selamat hari suci waisak
REFF :
Slamat-slamat bahagia
Damai tentram sentosa
Damai bahagia dalam Buddha Dharma
Selamat - slamat waisak
Bersama kita gembira
Dihari Tri Suci Waisak
Rangkapkan tanganmu di depan dada mu
Dan ucapkan semoga berbahagia
Salam dalam Dharma untuk semuanya
Selamat hari suci waisak
REFF :
S’lamat - selamat bahagia
Damai tentram sentosa
Damai bahagia dalam Buddha Dharma
Selamat - selamat waisak
Bersama kita gembira
Selamat hari suci Waisak
PERTEMUAN 4
Keajaiban lainnya dalam Pencapaian Penerangan Sempurna
•
Syair Dhammapada; Magga
Vagga; 273:
•
Diantara semua jalan, maka
‘jalan mulia berfaktor delapan’ adalah yang terbaik;
•
Diantara semua kebenaran,
maka ‘empat kebenaran mulia’ adalah yang terbaik.
•
Diantara semua keadaan,
maka keadaan tanpa nafsu adalah yang terbaik; dan
Ø
Diantara semua makhluk
hidup, maka orang yang ‘melihat’ adalah yang terbaik.
Ø
Setelah menang melawan dewa
mara penggoda, Bodhisatta menembus tiga pengetahuan (vijja) yaitu:
Ø
Pengetahuan mengenai
kehidupan-kehidupan lampau (Pubbenivasanussati nana);
Ø
Mata dewa (debbacakkhu
nana), dan pengetahuan akan padamnya perbuatan buruk, dan mencapai kebuddhaan
di malam itu juga dalam bulan purnama Vesakha.
Pangeran Siddharta lahir pada bulan waisak tahun 623 SM.
Menikah pada usia 16 tahun, dan meninggalkan istana 29 tahun. Bertapa 6 tahun,
menjadi buddha pada usia 35 tahun
Waktu |
Jenis Kebijaksanaan |
Pukul 18.00 – 22.00 (waktu jawa pertama) |
Kebijaksanaan untuk dapat melihat dengan jelas
kelahiran-kelahirannya yang dulu (Pubbeni-vasanussatinana). |
Pukul 22.00 – 02.00 (waktu jaga kedua) |
Kebijaksanaan untuk dapat melihat dengan terang kematian
dan tumimbal lahir makhluk-makhluk sesuai dengan karmanya (Cutupapatanana). |
Pukul 02.00 – 04.00 (waktu jaga ketiga) |
Kebijaksanaan untuk dapat menyingkirkan secara menyeluruh
semua kekotoran batin yang halus sekali (Asavakkhayana). |
“Dengan sia-sia aku mencari pembuat rumah ini, berlari
berputar-putaran dalam lingkaran tumimbal lahir, menyakitkan, tumimbal lahir
yang tiada habis-habisnya. O, pembuat rumah, sekarang telah kuketahui engkau
tak akan dapat membuat rumah lagi. Semua atapmu telah kurobohkan, batinku
sekarang mencapai keadaan Nibbana dan berakhirlah semua nafsu keinginan”
(Cipt. Darmadi Tjahjadi)
• Melalui banyak kelahiran
dalam samsara
Mengembaralah aku mencari
tapi tak menemukan
Pembuat rumah ini
• Menyedihkan kehidupan
yang berulang-ulang
Oh pembuat rumah
kamu t’lah terlihat
• Kau tak akan membuat rumah lagi
Semua rakit-rakitmu patah
Balok utamamu telah dihancurkan
Batin mencapai keadaan
tanpa syarat
Tercapailah akhir dari pada Tanha
Memperhatikan dan menyimak cerita Keajaiban Pertapa Gotama
Mencapai Penerangan Sempurna dapat dirangkum sebagai berikut:
- Pertapa
Gotama dengan usaha yang sangat kuat serta pantang menyerah melakukan
upaya yang gigih dan sumpah untuk dapat mencapai yang dicita-citakannya,
yaitu dalam rangka mencapai kebudaan.
- melalui
proses yang panjang dengan berbagai godaan Mara yang jahat akhirnya
Pertapa Siddharta berhasil menjadi manusia suci yang telah terbebas dari
segala nafsu.
- Pada
saat Pertapa Siddharta menjadi Buddha terjadi berbagai macam keajaiban,
antara lain seperti bumi bergetar, diudara terdengar musik yang merdu,
pohon-pohon mendadak berbunga dan menyebarkan bau harum, binatang-binatang
di hutan yang biasanya bermusuhan pada waktu itu dapat hidup berdampingan
dengan damai.
Ayo bergabung di IONQQ dan nikmati deposit/withdraw yang cepat tanpa harus menunggu lama
BalasHapusIONQQ menyedikaan bonus rollingan 0.3% dan referral 20%
Ayo segera bergabung bersma kami
WA : +855 1537 3217