Mengadapi
Gangguan dengan Kesadaran Penuh
Terpujilah Buddha, Namo Buddhaya!
Pernahkah
Kalian merasa kesal saat belajar karena diganggu oleh adik atau teman? Atau,
pernahkah Kalian merasa cemas saat menghadapi ujian? Nah, dalam agama Buddha,
ada cara untuk mengatasi gangguan tersebut, yaitu dengan kesadaran penuh atau
sati. Ayo renungkan cerita motivasi berikut ini!
•
Seorang
siswa yang selalu merasa cemas sebelum ujian dapat belajar mindfulness untuk
menenangkan pikirannya dan fokus pada saat ini, sehingga ia dapat mengerjakan
ujian dengan lebih baik.
•
Seorang
anak yang mudah marah dapat belajar mindfulness untuk mengendalikan emosinya
dan berkomunikasi dengan orang lain dengan lebih baik.
•
Seorang
individu yang sering merasa stres dan sulit tidur dapat belajar mindfulness
untuk meningkatkan kualitas tidurnya dan merasa lebih rileks.
Ayo
amati gambar berikut ini!
Mari kita
berlatih menjaga kesadaran penuh dengan memperhatikan keluar masuknya napas.
A.
Kesadaran
Penuh
Kesadaran penuh adalah kemampuan
untuk fokus pada saat ini tanpa terpengaruh oleh pikiran atau perasaan di masa
lalu atau masa depan. Dengan kesadaran penuh, kita dapat mengamati apa yang
terjadi di sekitar kita dan merasakan apa yang terjadi di dalam diri kita tanpa
penilaian. Berkesadaran penuh sama halnya dengan bermeditasi. Meditasi
dilakukan dengan cara mengkondisikan pikiran terpusat pada satu objek. Meditasi
dapat mengalihkan pandangan kita menjadi lebih berwelas asih, cinta kasih.
Meditasi adalah membiasakan diri agar senantiasa mempunyai sikap yang positif,
dan berpikir yang nyata. Dengan bermeditasi kita akan dapat mewujudkan
kebiasaan baik dari pikiran karena mengerti tentang hakikat dari kenyataan
hidup ini.
B.
Pentingnya
Kesadaran Penuh
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering menemukan hal-hal yang tidak kita inginkan. Jenis gangguan yang sering
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, seperti rasa marah, sedih, cemas, dan
malas. Ketika gangguan tersebut muncul sering kali kita tidak bisa mengontrol
pikiran, sehingga ucapan dan tindakan pun bisa melakukan hal yang tidak baik.
Dengan cara mindfulness atau berkesadaran penuh dapat membantu menghadapi
gangguan dengan cara:
1.
Menyadari
dan menerima gangguan tanpa menghakimi.
2.
Memusatkan
perhatian pada saat ini dan hal yang sedang dilakukan.
3.
Mengamati
pikiran dan perasaan tanpa terhanyut di dalamnya.
4.
Merespons
gangguan dengan cara yang bijaksana.
C.
Cara
Buddha Mempertahankan Kesadaran Penuh dalam Menghadapi Gangguan
Masih ingatkah Kalian kisah
Buddha menaklukkan Gajah Nalagiri? Gajah Nalagiri yang dibuat mabuk oleh
Bhikkhu Devadatta, dilepaskan untuk mencelakai Buddha. Namun usaha tersebut
tidak berhasil karena tidak ada satupun yang bisa mencelakai seorang Samma Sambuddha. Pancaran cinta kasih Buddha menggetarkan
gajah yang mabuk dan akhirnya bersujud dikaki Buddha.
Buddha mengajarkan beberapa cara
untuk mempertahankan kesadaran penuh dalam menghadapi gangguan, yaitu dengan
memiliki sati (perhatian penuh) dan sampajanna (mengetahui diri sendiri).
Perhatian Penuh adalah latihan untuk memusatkan perhatian pada saat ini.
Perhatian penuh seharusnya dilakukan dalam aktivitas sehari-hari, seperti saat
makan, berjalan, atau berbicara. Selain itu kita perlu menyadari gangguan yang
muncul, kita dapat memilih untuk mengabaikannya atau menyelidikinya dengan rasa
ingin tahu tanpa penilaian.
D.
Dhammapada
Citta Vagga
syair 39 anavassutacittassa ananv hatacetaso pu a p
papah nassa natthi j garato bhayam
Artinya: Orang yang pikirannya tidak dikuasai oleh nafsu dan kebencian, yang
telah mengatasi keadaan baik dan buruk; maka dalam diri orang yang selalu sadar
seperti itu tidak ada lagi ketakutan.
Simpulan:
- Kesadaran penuh adalah alat yang ampuh untuk membantu kita
menghadapi gangguan dan meningkatkan kebahagiaan dan kedamaian.
- Dengan berlatih kesadaran penuh, kita dapat belajar untuk hidup di
saat ini dan menikmati hidup dengan lebih penuh.
- Salah satu kunci utama dalam mencapai kesadaran penuh adalah
dengan melakukan meditasi secara rutin dan disiplin.
- Gangguan yang ditemui harus dihadapi dengan keberanian tanpa
kebencian namun harus disertai cinta kasih dan welas asih.
Refleksi
Apakah sudah paham materi ini,
jika belum silahkan baca kembali materi dan tonton ulang videonya pada LMS
belajarbuddha.id. Setelah itu, silakan lanjutkan pada aktivitas latihan dan
penilaian yang tersedia dalam LMS belajarbuddha.id. Setelah selesai silakan
baca dan tonton video pada materi berikutnya.
Tetap
semangat, semoga semua makhluk berbahagia.
Terpujilah
Buddha, Namo Buddhaya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar