Soal Ulangan Kelas 5 Sekolah Dasar
Materi Pokok: Pertapa Siddharta Menyiksa Diri
a.
Pilihlah jawaban yang
paling tepat!
1.
Pertapa Siddharta setelah
meninggalkan Pertapa Udaka pergi ke ....
a.
Kota Savathi
b.
Kerajaan Anga
c.
Negeri
Magadha
d.
Kota Sena
2.
Tempat Pertapa Siddharta
menjalani pertapaan menyiksa diri adalah ....
a.
Di Kota Sena
b.
Di Hutan
Uruwela
c.
Di Hutan Mangga
d.
Di Hutan Bambu
3.
Lima pertapa yang bertapa
dengan Pertapa Siddharta adalah ....
a.
Kondanna, Bhaddiya, Vappa,
Mahanama dan Nanda
b.
Kondanna, Bhaddiya, Ananda,
Mahanama, Assaji
c.
Kondanna,
Bhaddiya, Vappa, Mahanama, Assaji
d.
Kondanna, Tapussa, Vappa,
Mahanama, dan Assaji
4.
Pernyataan yang tidak
termasuk dalam praktik penyiksaan diri yang dilakukan Pertapa Siddharta adalah
....
a.
Berhenti mengumpulkan dana
makanan
b.
Hidup hanya dari
buah-buahan yang jatuh
c.
Berjemur
dibawah terik matahari pada malam hari
d.
Usaha terus menerus manahan
napas
5.
Hal yang menyebabkan
Pertapa Siddharta pingsan adalah ....
a.
Berhenti mengumpulkan dana
makanan
b.
Hidup hanya dari
buah-buahan yang jatuh
c.
Berjemur dibawah terik
matahari pada malam hari
d.
Tubuhnya
mengalami panas yang luar biasa
6.
“Kalau tali gitar ditarik
terlalu keras, ....” potongan kutipan tersebut adalah perumpamaan tentang hidup
yang ....
a.
Malas
b.
Ekstrim
c.
Lamban
d.
Alami
7.
Arti perumpamaan “Kalau
tali gitar ditarik terlalu keras, talinya putus” adalah ....
a.
Jika
berusaha berlebihan dapat berakibat kegagalan
b.
Jika berusaha sangat keras
maka akan berhasil
c.
Berusahalah sekuat tenaga
dalam meraih cita-cita
d.
Hidup harus berusaha dan
bekerja keras
8.
Pertapa Siddharta bertapa
terlalu keras hingga kematian hampir terjadi. Perbuatan demikian terjadi karena
didasari oleh ....
a.
Keserakahan
b.
Kebodohan
c.
Kebencian
d.
kemalasan
9.
Kayu basah dalam
perumpamaan yang muncul dalam pikiran Pertapa Siddharta menggambarkan tentang
....
a.
Orang
yang masih terikat kesenangan
b.
Brahmana yang malas
c.
Pertapaan yang sia-sia
d.
Perjuangan yang gagal
10.
Keberhasilan dalam
berusaha, seperti halnya Pertapa Siddharta berhasil mengalahkan godaan mara,
dimulai dengan cara ....
a.
Mengurangi
keterikatan
b.
Menuruti kesenangan
c.
Berpuasa terus-menerus
d.
Bermeditasi terus-menerus
11.
Hal yang dilakukan Pertapa
Siddharta setelah merenungkan tentang perumpamaan kayu adalah ....
a.
Berhenti
berpuasa
b.
Bermeditasi
c.
Mandi di sungai
d.
Mencari teman-temannya
12.
Mara pertama kali mencegah
keinginan Pertapa Siddharta menjadi Buddha pada saat ....
a.
Memotong rambut
b.
Meninggalkan
istana
c.
Bertapa menyiksa diri
d.
Saat menjadi Buddha
13.
Tujuan mara mengikuti Pertapa
Siddharta selama enam tahun adalah ....
a.
Menjadi siswanya
b.
Mengawasinya
c.
Menjaganya dari bahaya
d.
Menunggu
pikirannya lengah
14.
Mara sangat menyukai
orang-orang yang pikirannya penuh dengan ....
a.
Cinta kasih
b.
Kewaspadaan
c.
Kebencian
d.
ketenangan
15.
Mara mengikat para makhluk
dewa, brahma, dan manusia agar mereka tidak dapat terbebaskan dari ....
a.
Samsara
b.
Tua
c.
Lahir
d.
Sakit
b.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan
di bawah ini dengan jelas dan benar!
1.
Apa yang dimaksud dengan
usaha keras yang dilakukan Pertapa Siddharta saat bertapa?
Yang dimaksud usaha keras yang dilakukan Pertapa Siddharta saat bertapa
yaitu melakukan pertapaan yang ekstrim hingga membuat fisiknya menderita.
2.
Apa saja pendapat para dewa
ketika Pertapa Siddharta jatuh pingsan?
Pendapat para dewa ketika Pertapa Siddharta pingsan yaitu:
ü
Para dewa berkata “Samana
Gotama telah mati”
ü
Beberapa dewa lain berkata
“Samana Gotama belum mati. Beliau sekarat”
ü
Beberapa dewa lainya juga
berkata “Samana Gotama tidak mati ataupun sekarat; Samana Gotama telah menjadi
Arahat; dalam postur demikianlah biasanya seorang Arahat duduk
3.
Jelaskan arti perumpamaan
kayu yang kedua yang muncul dalam batin Pertapa Siddharta!
Maknanya : Para Pertapa dan Brahmana yang masih terikat dan menikmati
kesenangan nafsu Indra pasti tidak akan berhasil mencapai Penerangan Agung.
4.
Mengapa dalam berusaha
dalam hal apapun tidak boleh berlebihan?
Karena jika dalam melakukan suatu hal apapun secara berlebihan tidak akan
mendapatkan hasil yang baik, dan tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.
5.
Bagaimana tanggapan Pertapa
Siddharta saat dirayu Mara tentang umur panjang?
Tanggapan Pertapa Siddharta saat dirayu Mara tentang umur panjang, beliau menjawab: “Aku tidak berkeinginan sedikitpun untuk melakukan kebajikan-kebajikan yang mengarah kepada lingkaran penderitaan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar