Rabu, 20 Januari 2021

Pelajaran 6 : Pertemuan ke empat : Rintangan dan Gangguan Meditasi

Pertemuan 4

Rintangan dan gangguan meditasi

Setelah menemukan obyek yang pas, ada baiknya sebelum berlatih meditasi, kita menyempurnakan moralitas (sila) dan mengembangkan sifat-sifat luhur (Brahmavihara) sebagai langkah untuk mengurangi dampak dari gangguan-gangguan dalam meditasi, seperti 10 Palibodha (10 gangguan dalam meditasi yang datang dari luar diri), dan 5 Nivarana (5 gangguan dalam bermeditasi yang datang dari dalam diri). 

5 Macam Nivarana

Nivarana berarti rintangan atau penghalang batin yang selalu menghambat perkembangan pikiran. Nivarana ini ada lima macam, yaitu:

1. Kamachanda (nafsu-nafsu keinginan)

2. Byapada (kemauan jahat)

3. Thina-middha (kemalasan dan kelelahan)

4. Uddhacca-kukkucca (kegelisahan dan kekhawatiran)

5. Vicikiccha (keragu-raguan)

 

Untuk menaklukkan kelima rintangan tersebut, orang harus mengetahui sebab-sebab timbulnya nivarana dan berusaha menghindari sebab-sebab itu serta melakukan usaha-usaha yang dapat melenyapkan nivarana itu.

Nafsu-nafsu keinginan (kamachanda) akan timbul apabila orang berulang-ulang memperhatikan obyek yang indah, tanpa disertai kebijaksanaan. Untuk membebaskan diri dari nafsu keinginan, hendaknya orang senantiasa melaksanakan meditasi dengan memakai obyek yang kotor atau menjijikkan dan berusaha menghindari obyek-obyek yang bisa merangsang, berusaha untuk menguasai pikiran dan mengendalikan indriya-indriyanya, senantiasa berbicara tentang kesempurnaan hidup, tentang kepuasan, kesunyian, kebajikan, kebebasan, bebas dari nafsu-nafsu. 

Kemauan jahat (byapada) akan timbul apabila orang berulang-ulang memperhatikan obyek yang menyebabkan timbulnya kebencian, tanpa disertai kebijaksanaan. Untuk menaklukkan kemauan jahat hendaknya orang senantiasa melaksanakan meditasi cinta kasih, senantiasa ingat bahwa setiap orang adalah pemilik dan pewaris dari perbuatannya sendiri.

Kemalasan dan kelelahan (thina-middha) akan timbul apabila orang berulang-ulang memperhatikan rasa segan, rasa malas, kelelahan, mengantuk sesudah makan, tanpa disertai kebijaksanaan. Untuk membebaskan diri dari kemalasan dan kelelahan, orang hendaknya senantiasa merenungkan suatu cahaya sampai terserap ke dalam batin, senantiasa melihat penderitaan di dalam ketidak-kekalan, senantiasa merenungkan ajaran-ajaran Sang Buddha dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kegelisahan dan kekhawatiran (uddhacca-kukkucca) akan timbul apabila orang berulang-ulang memperhatikan ketidak-tenteraman pikiran, tanpa disertai kebijaksanaan. Untuk mengatasi kegelisahan dan kekhawatiran, orang hendaknya senantiasa mempelajari dan memahami kitab suci Tripitaka, serta berusaha melaksanakan sila dengan sempurna.

Keragu-raguan (vicikiccha) akan timbul apabila orang berulang-ulang memperhatikan sesuatu yang menyebabkan timbulnya keragu-raguan, tanpa disertai kebijaksanaan. Untuk membebaskan diri dari keragu-raguan, orang hendaknya senantiasa meneguhkan keyakinan pada Buddha, Dhamma, dan Sangha.

10 Macam Palibodha

Palibodha berarti gangguan dalam meditasi yang menyebabkan batin gelisah dan tidak mampu memusatkan pikiran pada obyek. Palibodha ini ada sepuluh macam, yaitu :

1)      Avasa (tempat tinggal)

2)      Kula (pembantu dan orang yang bertanggung jawab)

3)      Labha (keuntungan)

4)      Gana (murid dan teman)

5)      Kamma (pekerjaan)

6)      Addhana (perjalanan)

7)      sati (orangtua, keluarga, dan saudara)

8)      Abadha (penyakit)

9)      Gantha (pelajaran)

10)   Iddhi (kekuatan gaib)

Dalam melaksanakan meditasi, pada umumnya orang yang bermeditasi sering juga mendapat gangguan yang disebut palibodha. Ia merasa khawatir akan tempat tinggalnya, terikat dengan rumahnya. Ia merasa khawatir akan pembantunya dan orang yang bertanggung jawab atas harta bendanya. Ia merasa khawatir akan persoalannya, apakah meditasi ini akan membawa keuntungan baginya. Ia merasa khawatir akan murid-murid dan teman-temannya. Ia merasa khawatir akan pekerjaannya yang belum selesai. Ia merasa khawatir akan perjalanan jauh yang harus ditempuhnya. Ia merasa khawatir akan orang tuanya, keluarganya, dan saudara-saudaranya. Ia merasa khawatir akan kemungkinan timbulnya penyakit. Ia merasa khawatir akan pelajaran yang ditinggalkannya. Ia merasa khawatir akan bermacam-macam kekuatan magis yang dipertunjukkan, takut akan kemerosotan kekuatan magisnya. Palibodha ini harus dibasmi, agar orang dapat memusatkan pikiran dengan baik.

Setelah melatih meditasi, hasil dari melatih dan kekuatan memfokuskan pikiran, maka akan muncul Nimitta.

TIGA MACAM NIMITTA

Nimitta berarti suatu pertanda atau gambaran yang ada hubungannya dengan perkembangan obyek meditasi. Nimitta ini ada tiga macam, yaitu :

1. Parikamma-Nimitta (gambaran batin permulaan)

2. Uggaha-Nimitta (gambaran batin mencapai)

3. Patibhaga-Nimitta (gambaran batin berlawanan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar