Jumat, 08 Oktober 2021

Makna cerita Perumpamaan Kembalinya Anak yang Hilang

Makna cerita Perumpamaan Kembalinya Anak yang Hilang

ü  Buddha diibaratkan sebagai seorang Bapak dari anak yang hilang tersebut. Anak yang hilang tersebut diibaratkan kita sebagai manusia. Manusia memiliki karakter dan sifat-sifat sendiri, yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Buddha memberikan Dhamma atau warisan kepada kita, manusia, dengan cara yang berbeda-beda, disesuaikan dengan sifat dan karakter yang kita miliki. Hal tersebut dilakukan-Nya agar semua anakanak Buddha dapat memahami Dhamma dengan baik, dan tercapailah cita-citanya. Buddha memiliki banyak harta warisan, yang tiada tara nilainya dan tidak dapat dibandingkan dengan apapun juga. Buddha sangat dihormati oleh seluruh makhluk. Buddha dharma adalah harta yang tak ternilai. Buddha dharma dapat membuat semua makhluk yang mempraktikkannya menjadi terbebas dari samsara, atau penderitaan. Buddha sesungguhnya berkeinginan untuk mewariskan kekayaannya kepada anak-anaknya. Makhluk yang mempraktikkan ajaran Buddha sesungguhnya telah menerima harta warisan dari Buddha.

Cerita "perumpamaan kembalinya anak yang hilang" dapat di baca di buku paket kls 6 hal.125-127

selain dengan membaca, cerita tersebut juga dapat kalian simak pada cerita video berikut. silahkan klik https://www.youtube.com/watch?v=KvkH_FFEwRU

Resume Materi :

ü  Orang tua yang digambarkan dalam cerita “Kembalinya Anak yang Hilang” adalah Buddha. Sedangkan anak yang hilang adalah kita, manusia, sebagai umatnya. Kekayaan Buddha berwujud Dharma atau dhamma yang nilainya tak terhingga. 

ü  Budha dharma adalah warisan tak ternilai yang tidak dapat dibandingkan dengan kekayaan apapun. 

ü  Warisan umat Buddha tersatukan dalam mustika yang disebut Triratna, berupa Buddha, Dhamma dan Sangha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar